Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno menyebut tim hukum nasional yang akan dibentuk oleh Menteri Koordinator Badan Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto sebagai tim kurang kerjaan. Tim itu untuk merespons tindakan, ucapan, maupun pemikiran tokoh yang mengarah ke perbuatan melawan hukum, pihak yang mencerca dan memaki Presiden Jokowi.
"Saya enggak mau suudzon takutnya nanti kita membuat kerjaan yang sangat tidak perlu kaya kurang kerjaan saja," kata Sandi usai menggelar buka puasa bersama di kediaman Ibunya, Mien Uno di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
Kata Sandi, tim itu tak perlu dibentuk sebab tim ini berpotensi hanya menghambur-hamburkan uang negara.
"Padahal sudah ada netizen yang budiman, kalau tokoh-tokoh itu ada omongan kan langsung dinilai sama netizen yang budiman," kata Sandi. "Kalau ada badan lagi nanti menurut saya akan ada tambahan lagi untuk anggaran. Negara sudah banyak pengeluaran dan menurut saya bukan prioritas."
Sandi menyebut ide untuk membentuk tim yang dikatakan Wiranto itu sebagai ide yang sangat usang. Tak segan-segan Sandi bahkan menyebutnya sebagai sesuatu dari zaman lama atau dia menyebutnya dengan istilah zaman old.
Hal ini menurut Sandi sengaja dibentuk untuk membungkam tokoh-tokoh lama yang memang senang mengungkapkan ketidaksetujuannya pada pemerintah.
"Saya tegas saja, itu menurut saya cara-cara usang zaman old untuk membungkam para tokoh, enggak apa-apa biar para tokoh bicara kalau tokoh bicara kan ada Undang-undang ITE, ada Undang-undang yang berlaku di masyarakat," katanya.
Tim hukum nasional tersebut nantinya akan berisi para pakar hukum tata negara dan akademisi dari perguruan tinggi. Wiranto mengaku telah mengundang dan mengajak mereka bicara terkait pembentukan tim tersebut.
Wiranto berjanji akan memastikan pemerintah akan mengimplementasikan aturan-aturan dan sanksi tersebut secara adil. Ia berkata tak ada perlakuan khusus bagi tokoh manapun yang melanggar aturan hukum. (cnnindonesia)
"Saya enggak mau suudzon takutnya nanti kita membuat kerjaan yang sangat tidak perlu kaya kurang kerjaan saja," kata Sandi usai menggelar buka puasa bersama di kediaman Ibunya, Mien Uno di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
Kata Sandi, tim itu tak perlu dibentuk sebab tim ini berpotensi hanya menghambur-hamburkan uang negara.
"Padahal sudah ada netizen yang budiman, kalau tokoh-tokoh itu ada omongan kan langsung dinilai sama netizen yang budiman," kata Sandi. "Kalau ada badan lagi nanti menurut saya akan ada tambahan lagi untuk anggaran. Negara sudah banyak pengeluaran dan menurut saya bukan prioritas."
Sandi menyebut ide untuk membentuk tim yang dikatakan Wiranto itu sebagai ide yang sangat usang. Tak segan-segan Sandi bahkan menyebutnya sebagai sesuatu dari zaman lama atau dia menyebutnya dengan istilah zaman old.
Hal ini menurut Sandi sengaja dibentuk untuk membungkam tokoh-tokoh lama yang memang senang mengungkapkan ketidaksetujuannya pada pemerintah.
"Saya tegas saja, itu menurut saya cara-cara usang zaman old untuk membungkam para tokoh, enggak apa-apa biar para tokoh bicara kalau tokoh bicara kan ada Undang-undang ITE, ada Undang-undang yang berlaku di masyarakat," katanya.
Tim hukum nasional tersebut nantinya akan berisi para pakar hukum tata negara dan akademisi dari perguruan tinggi. Wiranto mengaku telah mengundang dan mengajak mereka bicara terkait pembentukan tim tersebut.
Wiranto berjanji akan memastikan pemerintah akan mengimplementasikan aturan-aturan dan sanksi tersebut secara adil. Ia berkata tak ada perlakuan khusus bagi tokoh manapun yang melanggar aturan hukum. (cnnindonesia)