Sejumlah mahasiswa Harvard, Amerika Serikat (AS), membubarkan diri saat Konsul Jenderal Israel untuk New York, Dani Dayan, memberikan kuliah umum bertajuk "Strategi Hukum Pendudukan Israel".
Para mahasiswa itu satu per satu keluar dari ruangan seraya mengangkat poster bertuliskan "Pendudukan adalah kejahatan perang".
Rekaman video aksi "Walk Out" tersebut tersebar luas di media sosial baru-baru ini. Awalnya, Dosen Harvard Profesor Noal Feldman memperkenalkan Dayan sebelum ia naik ke podium.
Feldman memberikan kalimat pengantar bagaimana konsensus komunitas internasional menyinggung tentang pendudukan ilegal. Termasuk soal isu pendudukan adalah hambatan terbesar bagi kebuntuan Israel-Palestina.
Setelah itu, Dayan naik ke podium. Namun, sejumlah mahasiswa memilih keluar ruangan. Samar-samar terdengar Dayan mengomentari aksi mereka.
"Saya ingat melakukan hal seperti ini ketika saya duduk di bangku taman kanak-anak," tuturnya diselingi tawa sebagian orang di dalam ruangan.
Tak peduli dengan aksi itu, Dayan kembali melanjutkan pidatonya.
Salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam Komite Solidaritas Mahasiswa Palestina Harvard College mengaku kecewa dengan kampusnya.
"Saya kecewa Fakultas Hukum Harvard membiarkan propaganda semacam ini untuk proyek kolonial, dibingkai sebagai sesuatu yang 'legal'," kata dia dilansir Arab News, Minggu (17/11).
“Mari kita perjelas, ada konsensus internasional bahwa pendudukan Israel ilegal menurut hukum internasional, dan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa Keempat,” tambah mahasiswa lainnya.
Dalam akun Twitternya, tak berapa lama usai ia berpidato, Dayan menyebut para mahasiswa itu sebagai "kelompok pecundang". "Saat saya kembali ke New York, saya pikir, apa yang membuat mereka begitu bahagia tentang diri mereka sendiri?
Sekelompok pecundang, gemetar, ketakutan akan komite disiplin universitas. Jadi, alih-alih menghadapiku --[mereka] diam-diam [malah] meninggalkan aula dan membiarkan saya berbicara dengan bebas. Saya optimistis," kicaunya
Sumber: [Kumparan.Com]
Para mahasiswa itu satu per satu keluar dari ruangan seraya mengangkat poster bertuliskan "Pendudukan adalah kejahatan perang".
Rekaman video aksi "Walk Out" tersebut tersebar luas di media sosial baru-baru ini. Awalnya, Dosen Harvard Profesor Noal Feldman memperkenalkan Dayan sebelum ia naik ke podium.
Feldman memberikan kalimat pengantar bagaimana konsensus komunitas internasional menyinggung tentang pendudukan ilegal. Termasuk soal isu pendudukan adalah hambatan terbesar bagi kebuntuan Israel-Palestina.
Setelah itu, Dayan naik ke podium. Namun, sejumlah mahasiswa memilih keluar ruangan. Samar-samar terdengar Dayan mengomentari aksi mereka.
"Saya ingat melakukan hal seperti ini ketika saya duduk di bangku taman kanak-anak," tuturnya diselingi tawa sebagian orang di dalam ruangan.
100+ students at @Harvard_Law walk out on a talk hosting extremist settler leader, and current Consulate General of Israel in New York, Dani Dayon.— Hamzah Raza (@raza_hamzah) November 13, 2019
Dayon was left to speak to an almost empty room. pic.twitter.com/ZHx6tGkxnZ
Tak peduli dengan aksi itu, Dayan kembali melanjutkan pidatonya.
Salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam Komite Solidaritas Mahasiswa Palestina Harvard College mengaku kecewa dengan kampusnya.
"Saya kecewa Fakultas Hukum Harvard membiarkan propaganda semacam ini untuk proyek kolonial, dibingkai sebagai sesuatu yang 'legal'," kata dia dilansir Arab News, Minggu (17/11).
“Mari kita perjelas, ada konsensus internasional bahwa pendudukan Israel ilegal menurut hukum internasional, dan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa Keempat,” tambah mahasiswa lainnya.
Dalam akun Twitternya, tak berapa lama usai ia berpidato, Dayan menyebut para mahasiswa itu sebagai "kelompok pecundang". "Saat saya kembali ke New York, saya pikir, apa yang membuat mereka begitu bahagia tentang diri mereka sendiri?
Sekelompok pecundang, gemetar, ketakutan akan komite disiplin universitas. Jadi, alih-alih menghadapiku --[mereka] diam-diam [malah] meninggalkan aula dan membiarkan saya berbicara dengan bebas. Saya optimistis," kicaunya
Sumber: [Kumparan.Com]