Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa selama dia berada di Kremlin, maka Rusia tidak akan pernah melegalkan pernikahan sesama jenis.
Dalam pertemuan dengan komisi negara untuk membahas perubahan konstitusi Rusia pada Kamis ( 13/2), Putin menjelaskan bahwa dia tidak akan membiarkan gagasan tradisional tentang ibu dan ayah ditumbangkan oleh konsep pernikahan sesama jenis yang dia sebuat sebagai "orangtua 1" dan "orangtua 2".
"Sejauh orangtua 1 dan orangtua 2 berlaku, saya sudah berbicara di depan umum tentang hal ini dan saya akan mengulanginya lagi, selama saya presiden ini tidak akan terjadi. Akan ada ayah dan ibu," tegas Putin, seperti dimuat Reuters.
Diketahui bahwa selama dua dekade berkuasa, Putin telah menyelaraskan dirinya dengan Gereja Ortodoks dan berusaha menjauhkan Rusia dari nilai-nilai Barat liberal, termasuk sikap terhadap homoseksualitas dan fluiditas gender. Untuk diketahui bahwa komisi negara di mana Putin berbicara, dibentuk bulan lalu setelah Putin mengumumkan perubahan besar pada sistem politik Rusia. [rmol]
Dalam pertemuan dengan komisi negara untuk membahas perubahan konstitusi Rusia pada Kamis ( 13/2), Putin menjelaskan bahwa dia tidak akan membiarkan gagasan tradisional tentang ibu dan ayah ditumbangkan oleh konsep pernikahan sesama jenis yang dia sebuat sebagai "orangtua 1" dan "orangtua 2".
"Sejauh orangtua 1 dan orangtua 2 berlaku, saya sudah berbicara di depan umum tentang hal ini dan saya akan mengulanginya lagi, selama saya presiden ini tidak akan terjadi. Akan ada ayah dan ibu," tegas Putin, seperti dimuat Reuters.
Diketahui bahwa selama dua dekade berkuasa, Putin telah menyelaraskan dirinya dengan Gereja Ortodoks dan berusaha menjauhkan Rusia dari nilai-nilai Barat liberal, termasuk sikap terhadap homoseksualitas dan fluiditas gender. Untuk diketahui bahwa komisi negara di mana Putin berbicara, dibentuk bulan lalu setelah Putin mengumumkan perubahan besar pada sistem politik Rusia. [rmol]