• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Survei SMRC: Mayoritas Publik Tidak Setuju Jokowi Nyalon Lagi Di Pilpres 2024

    20 Juni 2021, 23:45 WIB Last Updated 2021-06-20T16:45:12Z


    Mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju jika Presiden Joko Widodo kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024 mendatang.

    Hal tersebut tercermin dari hasil survei yang dilaksanakan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada hari ini, Minggu (20/6).

    Tercatat sebanyak 52,9 persen responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju jika Jokowi kembali menjadi capres

    Hal itu sesuai dengan sikap responden saat ditanya soal masa jabatan presiden berdasarkan UU 1945 hanya dua kali, masing-masing selama 5 tahun.

    “Hanya 13 persen warga yang menilai ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua kali harus diubah, sementara mayoritas 74 persen menilai harus dipertahankan 2 kali," ujar Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando saat memaparkan hasil survei secara daring.

    Mayoritas responden juga tidak setuju jika presiden dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) atau presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat.

    “Hanya 8,4 persen warga yang setuju dan sangat setuju presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat, tapi dipilih oleh anggota MPR RI. Sementara mayoritas, 84,3 persen tidak setuju dan sangat tidak setuju," terang Ade.

    Sementara itu, kata Ade, setiap pemilih partai pada umumnya tidak setuju presiden dipilih MPR. Pemilih partai ingin mempertahankan ketentuan masa jabatan presiden maksimal 2 kali, masing-masing 5 tahun dan dipilih rakyat.

    Survei yang digelar pada 21 hingga 28 Mei 2021 ini melibatkan 1.220 responden, di mana response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.072 atau 88 persen.

    Responden dipilih secara random. Responden terpilih kemudian diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

    Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar 3,05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (rmol)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +